Tiba-tiba Aku Memikirkanmu

Aku memikirkanmu, sejenak setelah bunyi pesawat yang kukira air yang meluap dari tangki yang telah penuh, setelah mobil putih dengan tulisan terbalik di depannya yang berhenti didepan rumah dengan bendera putih dan tenda besar dan kursi-kursi dan airmata, setelah ribuan lembar kertas elektronik berekstensi pdf tentang hal-hal yang tak juga kupahami, setelah jendela mindmanager yang hanya bisa kupandangi, setelah lembaran limapuluh ribuan lecek yang tak sempat masuk dompet, setelah wajah pacar temanku yang selalu tersenyum padaku dan setelah hujan deras yang terus-menerus mengguyur kotaku sepanjang hari ini.

Aku tiba-tiba memikirkanmu, sejenak selepas kamu tersipu. Memikirkan dalamnya matamu; hamparan pantai dengan warna yang menjadikanmu begitu indah. Menghentikan waktuku, mengambil nafasku. Kenangkan aku akan tegarmu dalam berjuta senyuman manis pun airmata.

Adalah hal yang cukup bagus: menyadari bahwa diri kamu adalah pribadi yang cerdas, cantik dan tegar (duh mukamu tak perlu menjadi merah dan malu untuk mengakuinya karena kamu memang seperti itu). Sehingga kamu bisa lebih bersyukur pada tuhan yang memberi begitu banyak berkah padamu, syukur yang akan melengkapi ruang yang kosong dalam hatimu ketika perasaan-perasaan itu -hampa, kurang atau perasaan incomplete– mampir. Dengan begitu tentunya kita akan menjadi lebih tegar, menjadi lebih manusiawi, menjadi lebih berperasaan dan menjadi lebih baik ketika kita beranjak tua detik demi detiknya.

Bahwa aku tidak selalu menjadi atap yang meneduhkanmu, tidak selalu menjadi bahu penahan tangismu, tidak selalu menjadi pendengar yang baik bagi keluh-kesah dan bahagiamu. Kata-kataku yang biasa kauanggap sebagai nasehatpun suatu saat akan menjadi sunyi, sehingga saat itu kita hanya bisa saling bertatapan. Itu semua karena hanya dirimu yang bisa melindungi perasaan-perasaanmu, hatimu; bukan aku atau siapapun.

Adalah pengalaman-pengalamanmu yang akan terus menjadi nasehat terbaik bagimu, selalu.

Aku?
Ah, aku hanya pengagum hidupmu.

comments powered by Disqus