Selamat Hari Bulan
Hujan turun seperti marah, pada atap bus aspada yang menuju kota yang ramah kemarin sore. Hujan yang pasti membuatmu basah setelah sesaat kamu bilang padaku jika kamu dilengkapi dengan teknologi water resistance, tahan air. Benar-benar seperti jam tangan model sport saja, tak lapuk karena tetesan air. Padahal hujan kemarin membawa hawa dingin yang menusuk, juga hembusan angin yang merobohkan pohon-pohon. Dan kamu malah menikmatinya. Tidakkah kamu kedinginan?
Aku harap hujan itu segera berakhir.
Aku selalu ingin menulis tentangmu. Kamu tahu itu. Dan kamu pernah memprotesku ketika kamu menganggapku melihatmu secara hiper-realistik. Pada akhirnya semua orang lebih menghargai kejujuran daripada sanjungan. Anggap saja aku sedang terlalu jujur padamu. Ya, anggap saja begitu. Selalu ada sesuatu yang tersimpan, mungkin hal-hal kecil, darimu sehingga aku ingin menyampaikannya padamu. Entah lewat jurnal ini, lewat pesan-pesan pendek, tulisan di halaman buku, ceplas-ceplos ketika kita bertemu, jendela Yahoo!Messenger, atau cuma empat menit limapuluh sembilan detik di tengah malam. Hal-hal kecil itulah yang membuatmu begitu menyenangkan.
Ya, kamu bisa menjadi berkat bagi orang-orang yang mengenalmu, kamu juga bisa melukai hati mereka. Kamu adalah sahabat dalam semua kecemasanku, kamu juga bisa menjadi sesorang yang tak pernah mempunyai waktu bagi orang-orang yang kamu cintai. Kamu bisa menjadi malaikat dengan senyuman yang tak pernah pudar, kamu juga bisa menjadi monster dengan dua tanduk di kepala. Kamu juga sadar jika kamu tidak selalu bisa menjadi orang baik. Kamu bisa menjadi awal harapan kecilku, kamu bisa menjadi alam-semesta rahasiaku yang menyenangkan dan membawa rasa nyaman. Selalu ada sesuatu yang tersimpan, mungkin hal-hal kecil, darimu sehingga aku ingin menyampaikannya padamu.
Cuaca hari ini bagus. Sudah tidak hujan. Waktu yang baik untuk menata hati, untuk bangkit berdiri. Karena itulah bersama selalu lebih baik dari sendirian, agar kamu bisa menjadi payung tahan air ketika hujanku mampir dan aku bisa membantumu berjalan ketika angin yang kencang berhembus datang.
Dan sering-seringlah tersenyum karena senyummu adalah hadiah Tuhan untuk setiap orang yang kamu temui hari ini.
…
Mau bertemu denganku, sahabatku?